Diterbikan pada: 4 Mei 2025
Pekanbaru, 4 Mei 2025 — Sebagai bagian dari komitmen bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan komunitas pendidikan untuk membangun sistem pendidikan yang lebih kolaboratif, adil, dan relevan, pendekatan pendidikan berbasis komunitas, partisipatif, dan reflektif terus diperkuat di Riau dan berbagai daerah di Indonesia.
Komitmen ini tercermin dalam kehadiran Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, dalam kegiatan dialog bersama kepala sekolah SMA/SMK se-Kota Pekanbaru serta pemberian arahan dalam Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK pada Sabtu (3/5).
Kegiatan dialog yang berlangsung pada pagi hari di Universitas Muhammadiyah Riau ini dihadiri oleh para kepala sekolah dari berbagai SMA dan SMK di Pekanbaru. Dalam kesempatan tersebut, Wamen Fajar mengajak para kepala sekolah untuk membangun kepemimpinan yang partisipatif, kontekstual, dan reflektif terhadap kebutuhan nyata satuan pendidikan.
“Kepala sekolah harus menjadi penggerak perubahan yang peka terhadap lingkungan sosialnya. Pendidikan tidak bisa diseragamkan, karena tiap sekolah memiliki realitas yang berbeda,” ujar Wamen Fajar.
Dialog ini menjadi forum penting untuk bertukar pengalaman, menggali praktik baik di tingkat sekolah, serta menyampaikan aspirasi dari lapangan kepada para pengambil kebijakan di tingkat nasional.
Pada siang harinya, Wamen Fajar memberikan arahan dalam Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru yang diselenggarakan di Kantor Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Provinsi Riau. Kegiatan ini diikuti oleh guru dari seluruh jenjang pendidikan di Kota Pekanbaru.
Dalam arahannya, Wamen Fajar menegaskan bahwa transformasi pendidikan sangat bergantung pada kualitas dan ketangguhan guru dalam menghadapi perubahan zaman dan kebutuhan murid.
“Guru harus terus belajar, bukan hanya tentang metode mengajar, tetapi juga tentang memahami murid dan konteks sosialnya. Pendidikan yang kuat dibangun oleh guru yang tumbuh bersama komunitasnya,” lanjutnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Guru dan Tenaga Kependidikan (KGTK) Provinsi Riau, Riesky Bestari, menyampaikan pentingnya pengakuan terhadap peran strategis guru dan tenaga kependidikan, termasuk guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT), dalam membangun pendidikan di daerah.
“Mereka tetap setia berdiri di depan kelas meskipun dengan segala keterbatasan. Karena itu, guru tidak hanya perlu diberi tanggung jawab, tetapi juga kepercayaan dan dukungan yang memadai,” tutup Riesky.
Sumber: Siaran Pers Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor: 200/sipers/A6/V/2025
Penulis: Rayhan Parady
Editor: Denty Anugrahmawaty
Guru Sekolah Kejuruan
Ruang GTK
GTK
Guru PAUD
Guru Dikdasmen
Sekolah PAUD
Peningkatan Kualifikasi, Kompetensi, dan Kesejahteraan Guru