Kab. Purworejo, 22 Mei 2025 – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, melakukan serangkaian kegiatan di Purworejo Jawa Tengah. Diawali dengan melaksanakan Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH) bersama seluruh murid dan guru di halaman SMPN 2 Purworejo, sampai dengan hadir dalam Seminar di Universitas Muhammadiyah Purworejo, Kamis (22/5).
Pendidikan kata Mendikdasmen adalah sarana dan kunci untuk hidup menjadi lebih baik dan bergerak ke arah yang lebih tinggi. ”Karena itu, anak-anak jangan pernah merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan diperoleh, namun yakinlah jika kita akan lebih baik dan maju dari sebelumnya,” tutur Mu`ti.
Lebih lanjut, kepada murid SMPN 2 Purworejo yang baru saja menyelesaikan ujian, ia berpesan agar ujian tidak dianggap hal yang menakutkan. ”Lihatlah ke masa depan tidak perlu melihat ke masa lalu, maknanya setelah ujian supaya fokus dengan yang akan dilakukan ke depannya. Ini adalah optimisme untuk diri kita masing-masing, karena apapun hasil yang diperoleh, yakinlah inilah modal awal untuk kita menjadi manusia yang lebih baik, terus maju dan harus berkembang,” ucap Menteri Mu’ti.
Dukungan Terhadap Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB)
Selain itu, Wakil Bupati (Wabup) Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, turut menyampaikan apresiasinya kepada Mendikdasmen bahwa penerimaan murid baru saat ini dirasa lebih mempermudah warga Purworejo khususnya. "Terima kasih Pak Menteri atas kabar baiknya tentang sistem penerimaan murid baru, karena banyak wilayah kami yang Blank Spot, ada anak yang ingin sekolah tetapi tidak memiliki sekolah di daerahnya serta tidak masuk dalam zonasi manapun," ucap Wabup Dion.
Wabup Dion juga menceritakan bahwa kondisi yang lalu banyak warga yang berpindah wilayah hanya untuk menumpang Kartu Keluarga lain. "Setiap tahunnya beberapa daerah yang memiliki kosan 10 pintu, namun kartu keluarganya bisa sampai 30 orang," ujarnya.
Upaya Kemendikdasmen mendapatkan banyak dukungan khususnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo, karena kebijakan yang ditetapkan memberikan dampak dan implementasi yang baik bagi pelaksanaan pendidikan di Daerah.
Tekankan Makna Deep Learning Kepada Guru dan Mahasiswa PGSD di Purworejo
Pada kesempatan lain, Menteri Mu’ti juga menghadiri Seminar Nasional untuk memberikan pesan kunci dengan tajuk ”Pendekatan Deep Learning pada Pembelajaran SD di Abad ke-21" di Universitas Muhammadiyah Purworejo. Supaya mudah dipahami oleh para peserta, Menteri Mu’ti menyampaikan contoh jika saat ini banyak guru yang hanya memberikan tugas dan soal untuk para murid. Ia mengungkapkan bahwa saat ini murid lebih banyak diminta menghafal dan belajar tetapi tidak paham dengan makna yang dipelajari.
Ia mengatakan bahwa pembelajaran yang mendalam tersebut juga untuk mengatasi Learning Loss yang terjadi selama masa pandemi Covid-19. ”Anak-anak belajar secara daring, yang aktif hanya kameranya, namun anak-anaknya tidak tahu melakukan aktivitas lain. Tidak semua pembelajaran menggunakan teknologi ini dianggap canggih karena berdampak dengan kehilangan makna yang diajarkan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wabup Dion, menuturkan bahwa konsep pembelajaran yang mendalam (Deep Learning) tersebut dapat menjadi solusi yang baik bagi pendidikan generasi muda Indonesia di era teknologi digital. ”Dengan kondisi saat ini, di mana teknologi sangat mempermudah pekerjaan,” tuturnya.
Konsep Deep Learning, yakni Mindful yang mengajak murid untuk belajar dengan penuh kesadaran. Meaningful yang berarti murid dapat memahami makna yang dipelajari. Joyful Learning diartikan pembelajaran yang menyenangkan.
Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Laman: kemendikdasmen.go.id
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikdasmen.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemdikdasmen.go.id/main/blog/category/siaran-pers
#PendidikanBermutuuntukSemua
#KemendikdasmenRamah