Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Informasi Profil Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Informasi Umum
Beranda
Button Icon
Button Icon
PPID
Button Icon Beranda
Button Icon Profil
Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Button Icon
Button Icon
Button Icon Publikasi
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
Button Icon PPID
Geliat Papua Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Masyarakatnya

Diterbitkan pada: 3 Mei 2025

Bagikan:

Gambar Siaran Pers

Depok, KemendikdasmenDengan diselenggarakannya Konsolidasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2025, Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua, Valentina Lovina Tanate, mengharapkan adanya keselarasan antara program pemerintah pusat dan implementasinya di daerah. ”Terjadi sinkronisasi antara program pemerintah pusat dan daerah, khususnya di Papua. Konsolidasi ini juga menjadi ruang bagi daerah seperti Papua untuk menyampaikan kondisi nyata di lapangan, sehingga pembangunan pendidikan dapat berjalan seimbang dengan wilayah lain di Indonesia,” ujar Valentina, Rabu (30/4). 

Dengan adanya perhatian lebih dari pemerintah pusat dan daerah, serta keterlibatan aktif sekolah dan masyarakat, peningkatan mutu pendidikan di Papua diyakini dapat tercapai. Semua upaya ini dilakukan demi masa depan anak-anak bangsa yang lebih baik," tutur Valentina.

Sinergi Balai Bahasa dan Masyarakat dalam Gerakan Bahasa dan Sastra

Valentina, mengatakan bahwa salah satu upaya yang dilakukan Balai Bahasa Provinsi Papua  untuk meningkatkan literasi adalah dengan berkoordinasi bersama komunitas-komunitas literasi. ”Melalui buku-buku yang telah disiapkan oleh Badan Bahasa, kami membagikannya kepada mereka. Tidak hanya itu, kami juga menyiapkan bahan bacaan dwibahasa, bahasa daerah dan bahasa Indonesia khusus untuk anak-anak,” ujar Valentina.

Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam gerakan literasi kebahasaan dan kesastraan, Balai Bahasa Provinsi Papua melaksanakan aktivitas peningkatan kemahiran berbahasa, peningkatan apresiasi sastra, pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), pemilihan duta bahasa penggerak literasi, dan pembinaan literasi generasi muda. Dari semua aktivitas tersebut diperoleh capaian 1.249 orang dari target 920 orang atau sebesar 135,8% dalam beberapa tahun terakhir. 

Jumlah penutur bahasa Indonesia yang terbina melalui program literasi kebahasaan dan kesastraan dalam kegiatan, antara lain, peningkatan kemahiran berbahasa, peningkatan apresiasi sastra, pengujian kemahiran berbahasa Indonesia, dan pembinaan literasi generasi muda. 

Bentuk pembinaan yang dilakukan antara lain 1) memberikan materi kebahasaan dan kesastraan, 2) memberikan bimbingan teknis praktik baik literasi baca tulis bagi generasi muda, serta 3) melaksanakan pengujian dan pelatihan kemahiran berbahasa Indonesia. 

Pembinaan literasi generasi muda menjadi suatu prioritas yang diwujudkan melalui implementasi kegiatan Krida Duta Bahasa. Tujuan utama dari Krida Duta Bahasa ini adalah untuk mengoptimalkan peran para duta bahasa dalam melaksanakan serta menyukseskan program-program yang diselenggarakan oleh Badan Bahasa. Krida duta bahasa yang diselenggarakan Balai Bahasa Provinsi Papua dilaksanakan dengan mengusung beberapa tema yaitu,  Abdi Bahasa yang berfokus pada peningkatan kemahiran membaca dan menulis yang diikuti oleh generasi muda Papua, Jaga Bahasa dengan fokus kampanye pengutamaan bahasa negara, dan Niaga Bahasa yang melibatkan pelaku industri kreatif bidang kebahasaan.

Selain itu, Balai Bahasa Provinsi Papua melakukan pemberdayaan komunitas penggerak literasi yang sudah dilaksanakan di beberapa kota dan kabupaten di tanah Papua. Balai Bahasa Papua sudah mendampingi sebanyak 80 komunitas literasi yang tersebar enam Provinsi di Papua melalui kegiatan fasilitasi komunitas literasi.

Tahun 2024 Balai Bahasa Provinsi Papua menargetkan penyusunan 39 produk cerita anak, dan seluruh target tersebut berhasil dicapai 100%. Produk-produk tersebut berasal dari enam bahasa daerah yang tersebar di berbagai wilayah Papua, yaitu Bahasa Tobati 28 produk, Bahasa Nafri 1 produk, Bahasa Mee 2 produk, Bahasa Lani 1 produk, Bahasa Maybrat 4 produk, dan Bahasa Mamberamo 3 produk.

Tantangan Literasi Papua

Selanjutnya, salah satu tantangan utama dalam pengembangan literasi di Papua adalah keberagaman bahasa daerah yang sangat banyak hasil pemetaan ada 428 bahasa daerah. Sementara itu, jumlah penuturnya terus mengalami penurunan. Kondisi ini semakin berat dengan minimnya penulis profesional yang fasih atau cakap dalam menggunakan bahasa daerah tertentu. Akibatnya, dalam proses penulisan cerita anak, naskah sering kali ditulis terlebih dahulu dalam bahasa Indonesia, lalu diterjemahkan ke dalam bahasa daerah.

Sayangnya, hingga saat ini, literasi di Papua belum mencapai target, beberapa faktor yang menjadi kendala antara lain adalah keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten, kurangnya sarana dan prasarana pendukung, serta luasnya wilayah kerja Balai Bahasa Provinsi Papua. Selain itu, dukungan dari pemerintah daerah juga perlu ditingkatkan agar program-program literasi dapat berjalan lebih optimal dan merata.*** (Penulis: Shaka G./Editor: Denty A.)

Penulis: Shaka

Editor: Denty Anugrahmawaty

Berita Terkait