Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Informasi Profil Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Informasi Umum
Beranda
Button Icon
Button Icon
PPID
Button Icon Beranda
Button Icon Profil
Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Button Icon
Button Icon
Button Icon Publikasi
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
Button Icon PPID
Kemendikasmen Siapkan Tim Indonesia untuk Berkompetisi pada Ajang IESO 2025 di China

Diterbitkan pada: 16/05/2025

Bagikan:

Gambar Siaran Pers

Yogyakarta, Kemendikdasmen – Dalam rangka mempersiapkan tim Indonesia untuk berkompetisi pada ajang International Earth Science Olympiad (IESO) atau Olimpiade Kebumian Internasional ke-18, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) mengadakan Pembinaan Tahap II IESO pada 4 s.d. 13 Mei 2025 di Yogyakarta. Pembinaan ini diikuti secara intensif oleh 13 siswa-siswi SMA/MA/Sederajat pemenang Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Kebumian tahun 2024.

Kepala Pusat Prestasi Nasional, Maria Veronica Irene Herdjiono, yakin melalui pembinaan ini para siswa dapat menorehkan prestasi terbaik di ajang IESO. “Kami optimis Indonesia dapat menorehkan prestasi terbaik. Melalui pembinaan yang sistematis, kita bisa bersaing dengan negara-negara maju di bidang sains,” ujarnya saat dimintai keterangan pada Senin (12/5).

“Kami ingin memastikan bahwa siswa-siswa terpilih tidak hanya memiliki penguasaan materi yang kuat, tetapi juga mempunyai karakter yang kuat dan siap bersaing secara global,” tambah Irene.

Para peserta pembinaan merupakan siswa peraih medali Olimpiade Sains Nasional (OSN) di bidang Kebumian tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikdasmen dengan serangkaian proses seleksi berjenjang mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional dilanjutkan dengan Tahapan Pembinaan Nasional.

Peserta Pembinaan Tahap II IESO 2025 adalah Zaskia Mehrunisha Arizani (SMA Negeri Unggulan M.H. Thamrin DKI Jakarta), Fauzan Suhail Lubis (MAN 2 Pekanbaru), Riansyah Rais Nugraha (SMA Negeri 1 Tambun Selatan), Heilyn Antonia (MAN 2 Pekanbaru), Hadyan Fariq Habibi (SMA Negeri 1 Tanjungpinang Kepulauan Riau), M. Arifin Ilham (MAN Insan Cendekia Padang Pariaman), Brian Jonah Simorangkir (SMA Negeri 8 Jakarta), Ben Herdianto (SMAS Kanisius Jakarta), Marvell Collin Celeste (SMAS Kristen Immanuel Pontianak, Aaron Evander Kurniawan (SMAS Kristen Petra 1 Surabaya), Ulya Kariema (MAN 2 Kota Malang), Najwan Mujahid (SMA Negeri 22 Bandung), dan Isna Laela Ramadani (SMA Negeri 2 Purwokerto).

Sebelumnya Puspresnas telah menyelenggarakan Pembinaan Tahap I IESO pada 4 s.d. 17 November 2024. Pembinaan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta mental para siswa sebelum berangkat ke ajang IESO.

Dalam pelaksanaan pembinaan IESO Tahap II, para siswa dipandu oleh para akademisi dan Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia. Adapun Tim Pembina IESO 2025 yaitu, Donatus Hendra Amijaya (Universitas Gadjah Mada), Akmaluddin (Universitas Gadjah Mada), Yan Restu (Universitas Gadjah Mada), Ichsan Ibrahim (STMIK Indonesia Mandiri), Warsito Atmodjo (Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia), Rahmawati Rahayu (Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia), Bethari Amelia Nur Rachmadianti (Universitas Gadjah Mada), Yunanto Budi Prasetyo (Universitas Gadjah Mada), Muchammad Hasyim Varian (Universitas Gadjah Mada), Dwiana Maulidya Alhayu (Universitas Gadjah Mada), Laila Bunga Aqilah (Universitas Gadjah Mada), dan Satrio Fatkhusalma (Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia).

Salah satu pembina IESO, Ichsan Ibrahim dari STMIK Indonesia Mandiri, mengatakan para siswa dibina dan diseleksi secara intensif guna memperoleh tim yang kompeten untuk ajang IESO. “Siswa pada pembinaan Tahap II ini merupakan siswa hasil seleksi Pembinaan Tahap I. Kemudian nanti akan disaring lagi jadi empat siswa. Potensi mereka juga cukup baik di masing-masing bidang. Saya yakin dengan pembinaan ini kita punya tim nasional yang baik untuk berjuang di IESO 2025,” ujar Ichsan.

“Di Pembinaan Tahap II, materi yang diberikan adalah materi untuk meningkatkan kemampuan mereka terutama praktik dan pengamatan di lapangan. Tentunya kami selaku pembina dengan pembinaan yang telah difasilitasi Puspresnas ini, kami berharap prestasi Indonesia di ajang IESO tahun ini jauh lebih baik dibanding tahun lalu,” tutur Ichsan.

Dalam Pembinaan Tahap II, para peserta mendapatkan materi komprehensif mencakup geologi, meteorologi, oseanografi, astronomi, dan ilmu bumi lainnya. Selain itu, mereka juga dibekali simulasi soal-soal internasional dan praktik lapangan.

Salah satu peserta, Zaskia Mehrunisha Arizani dari SMA Negeri Unggulan M.H. Thamrin DKI Jakarta, mengaku pembinaan ini sangat bermakna bagi dirinya. “Menarik banget karena aku jadi kenal sama semua teman-teman dari seluruh daerah Indonesia. Selain itu, banyak sekali pengetahuan dan hal-hal baru yang aku dapatkan lewat pembinaan ini,” kata Zaskia.

Zaskia juga membagikan tips berprestasi. Menurutnya, meraih prestasi harus dilakukan dengan konsistensi. “Pokoknya, setiap hari harus meluangkan waktu untuk belajar. Contohnya, di bidang kebumian kalian harus konsisten. Sempat atau tidak sempatnya, teman-teman harus meluangkan waktu untuk belajar,” ucapnya.

Pengalaman seru lainnya juga diungkapkan Fauzan Suhail Lubis dari MAN 2 Pekanbaru. “Selama mengikuti pembinaan IESO saya mendapatkan banyak hal, yaitu bumi seperti apa, sekompleks apa, dan seberapa penting bumi itu. Mungkin secara umum kita berpikir bumi sudah berjalan seperti umumnya tetapi tanpa kita sadari ada perubahan kecil setiap waktunya,” jelas Fauzan.

“Harapan aku kedepannya bidang Kebumian bisa tersebar luas dan dikenal banyak masyarakat. Semoga kita bisa bawa medali emas di IESO kali ini,” tambah Fauzan.

Fauzan juga berbagi kiatnya dalam meraih prestasi. “Setiap orang punya cara meraih prestasinya masing-masing. Dari aku menghubungkan mata pelajaran yang dipelajari dengan dunia nyata. Jadi tidak sekadar belajar dari buku tetapi juga berusaha untuk memahaminya di dunia nyata sehingga menjadi menyenangkan dan lebih mendalam,” ujar Fauzan.

Sebagai informasi, IESO ke-18 akan diselenggarakan secara luring di Ji’ning, Tiongkok pada 8 s.d. 16 Agustus 2025. IESO adalah ajang kompetisi siswa pra-perguruan tinggi (sekolah menengah) untuk bidang ilmu kebumian yang meliputi pengetahuan mengenai geosfer (geologi dan geofisika), hidrosfer (hidrologi dan oseanografi), atmosfer (meteorologi dan klimatologi) dan sains keplanetan. (Tim Puspresnas / Editor: Stephanie, Denty)

Penulis: Stephanie Westiana

Editor: Denty Anugrahmawaty

Berita Terkait