Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Informasi Profil Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Informasi Umum
Beranda
Button Icon
Button Icon
PPID
Button Icon Beranda
Button Icon Profil
Temukan informasi tentang Kemendikdasmen, struktur organisasi, dan regulasi
Button Icon
Button Icon
Button Icon Publikasi
Temukan kabar, siaran pers, pengumuman, dan dokumentasi resmi dari Kemendikdasmen
Button Icon PPID
Praktik Baik Pemanfaatan Karya Musik sebagai Media Pembentuk Karakter Anak

Diterbitkan pada: 19/05/2025

Bagikan:

Gambar Siaran Pers

Bogor, Kemendikdasmen – Sebagai rangkaian acara Harmoni Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini untuk Guru PAUD, Direktorat Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal (Direktorat Guru PAUD dan PNF), menggelar pelatihan materi kepada beberapa komunitas belajar guru TK di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat. Pelatihan ini terdiri dari materi "Pembentukan Karakter Anak dengan Musik" dan "Teknik Pernafasan dan Bernyanyi".

Sebagai narasumber dan Juri Lomba KICAU 2024, Elsa Sigar, mengatakan bahwa perkembangan anak usia dini merupakan masa emas pembentukan karakter anak untuk masa depan. Menurutnya, salah satu media pendukung dalam pembentukan karakter tersebut adalah melalui musik.

"Kegiatan musik dasar yang dapat diterapkan di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah menyanyi bersama. Dengan bernyanyi, anak-anak menjadi riang gembira sebelum melakukan kegiatan lainnya di kelas," ujar Elsa, Rabu (14/5).

Sebagai media pembentuk karakter anak di sekolah, Elsa menuturkan bahwa guru PAUD harus memiliki materi lagu anak yang banyak, salah satunya adalah dengan memanfaatkan lagu-lagu KICAU. Dengan begitu, karya lagu anak dapat menjadi pengantar materi pembelajaran yang dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan.

Selanjutnya, salah satu guru PAUD sekaligus Wakil Kepala TK Akbar, Bogor, Nuraeni, mengungkapkan bahwa kegiatan bernyanyi telah menjadi kebiasaan rutin yang dilakukan sekolahnya sebelum memulai pembelajaran. Bahkan, kegiatan bernyanyi menjadi salah satu dari enam sentra pembelajaran yang dilakukan di TK Akbar.

"Selain menyanyi bersama, sekolah kami juga memiliki ekstrakurikuler vokal yang berisikan anak-anak yang memiliki minat bernyanyi maupun bermusik. Anak-anak menjadi bersemangat sekolah tanpa sadar bahwa sebenarnya aktivitas yang mereka lakukan adalah bermain, bernyanyi, dan belajar," tutur Nuraeni.

Senada dengan Nuraeni, Kepala TK Bugar Vitaloka, Sri Dasa Peni, mengungkapkan bahwa media musik juga menjadi bagian dari proses pendidikan karakter di sekolahnya. Praktik baik salah satunya adalah dengan pemanfaatan senam yang dilakukan setiap harinya.

"Setiap pagi saya bersama para guru melakukan senam dengan berbagai macam musik sesuai tema di hari itu. Respons anak-anak sangat baik, bahkan mereka dapat cepat menghafal lirik pada lagu tersebut dengan waktu yang cukup singkat," papar Peni.

Terkait pelaksanaan pelatihan, Peni mengapresiasi seluruh pemaparan materi yang membuat dirinya lebih terbuka tentang pemanfaatan musik sebagai media pendidikan karakter anak. "Materi yang dihadirkan menyegarkan kami sebagai pendidik untuk lebih mengeksplorasi media musik tersebut. Semoga ke depannya akan hadir lebih banyak lagu-lagu anak seperti karya KICAU, sehingga perkembangan anak tumbuh dengan baik dengan asupan lagu-lagu yang sesuai dengan masa kanak-kanak," tutup Peni.

Penulis: Destian Rifki

Editor: Denty Anugrahmawaty

Berita Terkait